Geliat Sepotong Surga Tersembunyi di Bumi Beguai Jejama
Geliat Sepotong Surga Tersembunyi di Bumi Beguai Jejama

Wisatawan lokal berasal dari kabupaten sekitar Lampung
Barat dan luar Lampung Barat, misalnya Lampung Utara, dan bahkan ada yang dari Bandar
Lampung dan Kabupaten Tanggamus dan sekitarnya. Sementara wisatawan mancanegara
biasanya dari Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Chevron Geothermal Indonesia Wilayah
Kerja Suoh-Sekincau itu sendiri yang sebelumnya mereka pernah mengadakan survey
penelitian terkait deposit akan cadangan panas bumi (Geothermal) yang ada
disana. Setidaknya pada hari-hari libur sekolah dan libur nasional sudah banyak pengunjung yang berdatangan di lokasi ini.
Menurut informasi yang kami peroleh dari beberapa pemandu
wisata yang mendampingi perjalanan kesana, sejak diberikan ijin oleh Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pasalnya kedua tempat wisata ini masih masuk wilayah kawasan TNBBS, tempat wisata ini mulai dikelola kelompok
masyarakat dari 2 pekon atau desa tersebut. Dimana dari tempat wisata tersebut, roda perekonomian masyarakat
mulai menggeliat karena mendapatkan multiplier effect akibat dari kegiatan
wisata tersebut misalnya keuntungan dari jasa parkir, jasa ojek, jasa sewa perahu
motor, jasa pemandu wisata dan jasa pedagang sementara konon katanya TNBBS pun mendapatkan
devisa dari tiket masuk yang terjual yang disetor ke kas negara. Meskipun
mendapat izin dengan berbagai persyaratan perjanjian atau kontrak yang sangat
ketat. Masyarakat disana tetap berkewajiban menjaga kelestarian alam dan
lingkungan flora yang ada disana dengan menanam tanaman yang bermanfaat seperti
buah-buahan dan lainnya yang berasal dari bantuan TNBBS.
Dari pintu masuk kita sudah disuguhi hamparan Danau Asam
yang cukup luas memanjang dengan warna air hijau kebiru-biruan dan konon
katanya air danau bisa berubah-ubah warna sepanjang waktu. Untuk menuju keramikan bisa ditempuh melalui
Danau Asam ataupun jalan darat dengan menyewa ojek motor.
Sedangkan bila melalui Danau
Asam harus dengan perahu motor jarak tempuhnya sekitar 15 menit-an dengan mengarungi
danau tersebut kemudian kita akan disambut oleh pemandu yang siap mengantar
kita menuju keramikan dengan berjalan kaki melintasi hamparan pasir kuning
sepanjang 300-an meter yang bercampur lumpur dan pasir layaknya hamparan persawahan
yang baru dibajak namun lumpurnya tidak terlalu dalam, hanya sebatas tumit kaki
saja .
Disebut pasir kuning menurut pemandu wisata disana saat terkena pancaran
sinar matahari hamparan pasir tersebut akan terlihat berwarna kuning keemasan
dan saat menapaki pasir kuning terasa sekali bau aroma belerang tercium.
Kemudian perjalanan masih dilanjutkan dengan berganti pemandu wisata lainnya karena
untuk menuju kesana kita harus menyewa pemandu wisata yang khusus tugasnya
mengantar pengunjung ke keramikan. Pemandu wisata yang pertama telah selesai
menunaikan tugasnya hanya mengantar dari pasir kuning menuju Keramikan, kemudian untuk
menuju kawah Nirwana pemandu wisata kedua yang siap mengantar menuju tempat tersebut.
Dengan melintasi padang ilalang dan sedikit belukar serta
jembatan air panas yang terbuat dari bambu dan kayu yang panjang bentang jembatannya sekitar 10-15-an meter. Aliran sungai dibawahnya cukup panas. Disana kita harus ektra hati-hati pasalnya jika kita terjatuh dapat dipastikan fatal akibatnya.
Dari jembatan air panas rupanya masih sekitar 1,5 km tiba disana.menurut pemandu yang kami wawancarai, meskipun tidak terlalu jauh jaraknya namun bagi pemula rasanya merupakan
tantangan tersendiri yang cukup menantang disamping melelahkan. Butuh usaha dan perjuangan dan tentunya harus dibarengi dengan
kondisi fisik prima agar tiba di lokasi tersebut. Sayangnya pada saat itu cuaca
kurang bersahabat pasalnya sepanjang perjalanan menuju kesana kami diiringi oleh hujan
rintik-rintik dan semakin lama semakin deras.
Dalam perjalanan kesana tak jarang kami menjumpai pengunjung mulai dari orang tua, muda bahkan anak-anak kecil sekalipun dapat kita jumpai disana tak satupun pengunjung merasa terbebani malah sebaliknya mereka mengungkapkan rasa senang dan ceria yang terpancar dari muka-muka mereka.
Dalam perjalanan kesana tak jarang kami menjumpai pengunjung mulai dari orang tua, muda bahkan anak-anak kecil sekalipun dapat kita jumpai disana tak satupun pengunjung merasa terbebani malah sebaliknya mereka mengungkapkan rasa senang dan ceria yang terpancar dari muka-muka mereka.
Meskipun hujan mengguyur, tak tampak sama sekali
kecapaian, beberapa pengunjung malah berseloroh dengan ungkapan “Kalau belum sampai
ke keramikan belum rasanya ke Suoh pak,” ujar beberapa pengunjung yang kebetulan
berpapasan dengan rombongan kami seraya memberi semangat untuk melanjutkan
perjalanan.
Rupanya mereka masih dalam rombongan kami juga namun mereka tak sabar menunggu acara selesai sementara rombongan kami menunggu dahulu proseesi acara seremonial yang telah disiapkan oleh pihak panitia disana dengan suguhan tari-tarian etnik yang dilakukan oleh siswa-siswi tingkat TK hingga SMP Se-Kecamatan Suoh dan BNS.
Cerita Berawal Disini
Awal cerita mengapa kami ke Suoh, sejatinya saya dan
rombongan dari dinas, hari itu ada acara rakor bulanan yang rutin kami
lakukan. Tempatnya selalu berpindah-pindah dari satu kecamatan ke kecamatan
lain, kebetulan bulan ini jadwalnya di Kecamatan Suoh. Saya berkunjung ke sini
merupakan kali ke duanya. Setelah pengalaman pertama pada saat acara "Tour De Suoh"
dengan acara gowes sepeda santai pada awal tahun 2017 kemarin, namun dalam
kesempatan dan acara yang berbeda. Kemudian untuk kali keduanya pada saat rakor
di bulan ini. Sebagaimana diketahui untuk melakukan perjalanan ke Suoh bisa ditempuh bisa melalui Kecamatan
Batubrak maupun Kecamatan Sekincau.
Sementara bila dari Kecamatan Batubrak memakan waktu
perjalanan sekitar 2 jam dengan kondisi jalan yang relatif baik karena sedang
dalam pembangunan mulai dari Sukabumi ke Suoh. Berbeda sekali dengan perjalanan
ketika awal tahun lalu karena titik yang sulit belum dibangunnya jalan sehingga
untuk menuju kesana butuh perjuangan ektra berat dan jarak tempuh pada waktu
itu bisa 3 hingga 4 jam baru tiba disana. Tidak seperti sekarang hanya memakan
waktu 2 jam bisa tiba disana, kita bisa memakai kendaraan roda 4 jenis mini
bus, tidak ada kendala yang berarti lagi hanya butuh kehati-hatian saja
pasalnya jalan sedang dalam proses pengerjaan atau pembangunan. Dan pada
titik-titik tersulit jalan sudah semuanya di rabat beton sehingga sudah tidak dijumpai
lagi ada kendaraan yang selip atau pun “kepater” akibat jalan yang rusak.
Tiba
disana sekitar pukul 10-an, rupanya panitia menyiapkan prosesi acara
arak-arakan untuk menyambut rombongan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Lampung Barat, Bapak Bulki, S.Pd., MM. beserta Istri dan Ibu-ibu
Darma Wanita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat, sejauh
kurang lebih 300-an meter menuju tempat rakor yaitu di aula SMP Bakhti Mulya
Kecamatan Suoh dengan diiringi Drumband siswa-siswi SMP Bakhti Mulya kemudian
langsung menuju aula yang telah disiapkan dengan berbagai agenda acara rakor
yang dihadiri dari Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dari tingkat TK, SD dan
SMP serta UPTD se- Kabupaten Lampung Barat.
Selesai acara sekitar jam 4 sore
kami menuju homestay yang telah disiapkan pihak panitia karena jadwal esok
harinya adalah mengunjungi tempat wisata yang Danau Asam, Keramikan dan
Nirwana. Namun sebelum menuju ke tempat wisata, kami singgah sebentar ke
Sekolah SMP N 3 BNS untuk melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolah yang
lokasinya tidak jauh dari Danau Asam, dan penanaman pohon pun dilanjutkan di lingkungan lokasi Danau Asam itu sendiri.
Tiba di Keramikan dan Kawah Nirwana Laksana Menemukan Sepotong Surga yang
Tersembunyi ( a hidden piece of Paradise)
Rasanya terbayar sudah setibanya di keramikan apalagi setelah sampai di Nirwana, seluruh rasa capai, letih, penat, senang dan gembira bercampur
menjadi satu walau seluruh pakaian yang kami kenakan basah kuyup bermandi air
hujan. Hilang seketika setibanya di tempat tersebut ketika menikmati eksotisnya
alam, tak berlebihan laksana berada di jagat alam nirwana. Sungguh memanjakan
mata memandang dan membuat takjub serta terbesit decak kagum di hati akan
mahakarya alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT sungguh nan indah yang patut kita syukuri ini.
Sejatinya tempat wisata ini belum begitu populer dikenal di
provinsi ini pasalnya baru mulai dikembangkan sebagai tujuan destinasi wisata baru,
namun kedua tempat ini, tak jarang dikalangan netizen pengguna medsos sudah
menjadi perbincangan hangat. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan disana, kita
dapat berfoto-fota dan mengupload di instagram, mengabadikan setiap moment indah
dan jarang bersama rombongan disana namun tetap harus mematuhi saran-saran dan
petunjuk dari pemandu wisata (tourist guide) disana pasalnya ada zona-zona-tempat
yang tidak bisa di lalui alias berbahaya dan zona-zona yang aman untuk berfoto
disana.
Nirwana merupakan destinasi wisata baru setelah keramikan
dikelola karena skalanya lebih luas baik segi keindahan maupun luas tempatnya, Jarak antara keduanya pun tidak terlalu jauh. “Hanya
membutuhkan waktu sekitar 20-an menit saja dari Keramikan menuju kesana dengan
berjalan kaki,” ujar salah seorang pemandu wisata.
Belum semua tempat yang dapat kami kunjungi dan jelajahi pasalnya disana
menawarkan berbagai pilihan destinasi wisata alam yang cukup indah, ada
beberapa danau yang cukup terkenal di Lampung Barat yaitu Danau Lebar, Danau
Belibis dan Danau Minyak yang konon airnya dapat berubah-rubah warna dan ada lagi air
terjun di Kecamatan Suoh namun kami rombongan belum dapat mengunjungi ke-3
danau dan ari terjun yang indah nan mempesona tersebut dikarenakan keterbatasan waktu berada
disana. (tamat)
AYO KE LAMPUNG BARAT...
Comments
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar Anda disini namun seyogyanya masih dalam batas-batas etika dan norma-norma serta kaidah hukum yang berlaku. Dan sepatutnya juga tidak menyinggung pihak-pihak lain atau komentar yang berbau sara (suku, agama dan ras) dan penghinaan terhadap karakter serta nama baik seseorang. Thanks for visiting our blogs. Please comeback anytime you want. We always welcome you with arms wide open. Penulisrega