Sedang istirahat di rumah tiba-tiba terusik dengan suara gaduh berasal dari teras depan rumah, tak disangka kalau sumber suara itu berasal
dari seekor ular sedang mengejar mangsanya, rupanya kedatangan “tamu tak diundang” yaitu seekor ular menyelinap masuk ke dalam rumah.

Kejadiannya belum lama terjadi, ketika itu sekitar jam 2-an siang, kebetulan
pintu depan tidak terkunci. Terus terang hari itu hampir saja saya terlambat
masuk kantor pasca ISOMA (Istirahat Shalat dan Makan Siang) pasalnya waktu ISOMA
hanya 1 jam saja menjadi molor hingga menjelang sore akibat tidak sengaja ketiduran. Sesuai
ketentuan di kantor pukul 13.00 WIB sudah harus masuk kantor kembali namun hari itu entah kenapa saya sangat mengantuk. Awalnya saya hanya tidur-tiduran saja sambil selonjoran kaki
di kursi tamu namun lama kelamaan menjadi ketiduran pulas, tidak menyadari kalau waktu hampir menjelang sore. Mungkin kalau tidak terdengar suara gaduh diluar sana saya masih belum
terbangun juga. Tak disangka ada seekor ular relatif besar dan panjang yang nyelonong masuk ke dalam rumah lewat pintu depan akibat mengejar buruannya.
.jpg)
Saya sempat tercengang dibuatnya, seolah-olah tak
percaya melihat pemandangan yang ada di depan mata, jaraknya hanya berkisar 3 meteran
dari tempat saya rebah-rebahan di kursi sepertinya si ular sedang mengejar
mangsa namun apa yang di kejar saya sendiri tidak tau namun ada beberapa kucing
peliharaan saya yang masih kecil turut berlari seolah-olah ada yang mengejarnya. Sontak dengan reflek,
saya loncat ke atas kursi. Panik, geli, jijik serta takut berkecamuk menjadi satu yang
menggambarkan suasana kebatinan saat itu. Kebetulan anak saya sedang berada di kamar
depan, dan Ia sedang bermain game melalui hp. Sepontan saja saya berteriak dan pikiran berkecamuk, saya memanggil-manggil anak saya untuk segera menjauh dan keluar
dari kamar karena kuatir ular akan menggigit atau melilit anak
saya.

Alhamdulillah anak saya tidak panik seperti saya, Ia mengikuti arahan saya, dengan hati-hati Ia keluar dengan setengah berlari untuk menyelamatkan diri. Saya sendiri
masih belum beranjak dari atas kursi karena saya memprioritaskan anak saya dulu, dan memastikan dalam keadaan aman, baru kemudian saya menyusul
keluar. Kebetulan kamar kami posisinya tidak jauh dari keberadaan si ular.
Ularnya
terbilang besar dan panjang berwarna hitam dengan sedikit garis
hijau di sekujur tubuhnya, tepatnya berada di sisi-sisi kiri.
Untunglah saya segera menelepon istri yang berada di kantor,
memberitahukan kejadian tersebut. Kebetulan siang itu Ia tidak istirahat di rumah. Atas saran teman-temannya di kantor untuk
meminta bantuan di kantor
Damkar yang
tak jauh dari kantor istri saya untuk melaporkan kejadian tersebut.
Sambil
menunggu kedatangan petugas dari Upt. Damkar Kecamatan Balik Bukit tiba, saya mencoba menghubungi tetangga sekitar. Dan alhamdulillah beberapa orang
tetangga keluar ikut menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan petugas Damkar terhadap ular tersebut.
Tidak lama berselang, hanya hitungan beberapa
menit saja petugas merespon secara cepat dan tiba di rumah kami. Tanpa menunggu lama petugas meminta saya menunjukkan dimana keberadaan si ular. Petugas langsung menyisiri sudut demi sudut di dalam
rumah, satu-persatu perabot rumah di geser untuk mencari persembunyian ular
namun tak kunjung juga ditemukan. Setelah sekitar beberapa menit berselang, mencari
kesana kemari setiap sudut ruangan. Rupanya si-ular bukannya bersembunyi namun sedang bergelantung
di
atas kabel listrik di pintu belakang.
Rupanya si ular hendak mencari jalan
keluar, akhirnya petugas tak menyia-nyiakan kesempatan, dengan sigap segera menangkap ular tersebut untuk dievakuasi. Untunglah tanpa
perlawanan berarti dari ular tersebut dan setelah dijapit dengan alat khusus langsung dimasukkan ke dalam karung yang telah disiapkan. Menurut petugas ular
tersebut nantinya akan dilepas ke habitatnya (alam bebas) yang jauh dari
pemukiman penduduk.
Orang-orang setempat ada yang menyebut dengan sebutan 'ular gelang’ mungkin karena tubuhnya panjang dan sering melingkar namun di
tempat lain mungkin dengan nama dan sebutan yang berbeda. Sementara petugas menyebutnya dengan sebutan ular koros yaitu spesies ular tikus, spesies ini banyak dijumpai di wilayah Asia Tenggara. Reftil ini merupakan binatang melata yang di dalam bahasa Inggris disebut dengan Chinese Ratsnake atau Indo-Chinese Ratsnake. Ular ini menyukai tempat lembab dan gelap serta bisa hidup di celah-celah atau lubang di dalam rumah.
Penampakan ular tersebut cukup panjang kurang lebih 1,5 Meter, ukuran
tubuhnya sebesar 3 jari tangan manusia. Petugas cukup terlatih dan
profesional terbukti ular dapat ditangkap dengan mudah mereka dilengkapi dengan peralatan
memadai untuk mengevakuasi ular berupa stik jepit dan pakaian pelindung badan dan
kepala untuk antisipasi dari sengatan atau gigitan maupun lilitan ular bila
menyerang.
Sebagaimana diketahui, kami tinggal di perumahan dinas
yang berbatasan langsung dengan kawasan Kebun Raya Liwa (KRL) dan kebetulan di
belakang rumah masih rimbun dengan pepohonan hutan dan berbatasan dengan hutan TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan) dengan flora dan fauna masih terjaga sehingga sangat rentan dan rawan
terhadap hewan-hewan melata serta hewan-hewan liar lainnya.
Ini ular beneran, bukan ular jadi-jadian ^_^ harusnya kucing2 itu sbg predatornya, tp kayaknya kucing di sana kagak doyan ular, karena kucing sekarang dikasih makan micin sih.., makanya jd pada ga suka makan makanan alami spt ular itu.
ReplyDeleteInsya Allah, kl menurut tetangga yang smpt liat, kayaknya sih ular beneran bukan ular jelmaan/jadi-jadian ^-^ karena kl ular jelmaan biasanya datangnya tiba-tiba ada di dalam rmh. Boro-boro mau makan ular, kucingnya malah lari tebirit-birit karena ngeper duluan, takut karena badannya kalah besar dan panjang bung
ReplyDelete